Waktu berkuasa atas cerita, ia memaksa musim berganti Pagi masih setia menunggu siang Sedang siang tak lepas dari pelarian pagi Apa kau masih duduk menanti senja ? Sungguh , kau memang setia terhadap janji matahari Apa kau bersikukuh untuk acuh ? Meski para dewa tengah berdebat untuk bermain di pelataran mu Sayang,,, Aku adalah masa redam, yang tengah mengagumimu Berselip harap terbenam di kedua bola matamu Aku bukanlah seorang pujangga berdasi, Setiap harinya berjibaku kata argumentasi Membentuk suatu kalimat konstitusi Aku hanyalah kisah tak kasat mata Bermimpi ingin memeluk parasmu Merebut kekuasaan yang kini kuasa atas hatimu Kasih,,, Aku cuma segenggam hampa Berangan membuat waktu , bercerita cinta padamu Pula kumpulan jemari angin Bertekuk lutut mengakui bahwa aku luluh olehmu Biarlah alam menyudahi rasa Hingga semesta tak memiliki rongga Melihat aku menyerah kalah Atas ketidakmungkinan “Aku Mencintaimu Tanpa Paksa” Sayang, perihal cinta Baca t