Awalnya semua biasa saja. Hanya sedikit tertarik dan penasaran bagaimana rasanya bisa menjadi bagian dari dirimu. Mengapa semua orang selalu mengeluh-eluhkan indahmu. Sudah sekali mencoba katanya akan jatuh cinta. Sampai pada akhirnya aku memutuskan untuk mengenalmu lebih jauh. Ku telusuri semua jalan yang mampu membawaku ketempat yang banyak orang bicarakan. Padahal mereka hanya ingin menyaksikan muncul dan tenggelamnya sang fajar yang sebenarnya bisa kita lihat diperkotaan. Apa kesan pertama? Hanya rasa lelah dan nafas yang terengah-engah. Ingin cepat sampai dan ku bangun sebuah tenda di atas puncak sana kemudian merebahkan tubuhku dan membiarkan paru-paru ku bernapas seperti biasanya. Kalimat yang selalu kutanyakan adalah "masih berapa lama?" Rasanya sudah tak tahan menahan dan merasakan sendi-sendi lututku yang sulit digerakan untuk melangkah, belum lagi rasa dingin yang menusuk kulitku sampai ketulang. Sulit sekali mengatur napas agar tidak terengah-engah. Kalau boleh