Langsung ke konten utama

HOBI BARU

Bisa dibilang ini adalah hobi turunan karena hobi naik gunung dan berpetualang kini menjadi hobi kami bertiga. Iya bertiga. Saya dan kedua abang saya kini mempunyai hobi yang sama. Walaupun baru-baru ini sih saya merasa bahwa mendaki gunung adalah hobi baru dan harus dilanjutkan. huhu

Abang saya yang pertama senang mendaki gunung sejak dia masih duduk di bangku SMA dan berlanjut sampai dengan saat ini. Bahkan dia suka diminta untuk menjadi leader untuk anak-anak SMA yang baru pertama kali ingin melaukan pendakian. Lebih parahnya lagi bukan hanya sekedar menjadi pndaki dan leader pendaki tetapi dia juga senang berpetualang menggunakan vespa tua. Terakhir dia touring ke Aceh selama 6 bulan menggunakan Vespa. Mantap!!!

Abang saya yang kedua senang juga mendaki gunung, tapi karena tidak terlalu dekat dengan abang yang satu ini, saya jarang berbagi kisah petualangan dan dia juga tidak pernah bercerita berapa banyak gunung yang sudah dia daki dan dia kunjungi.

Kalau saya sendiri baru mengenal dunia pendakian gunung pada Mei 2016 lalu di gunung Papandayan dan pendakian kedua saya lakukan pada bulan Agustus ke gunung Prau.

Berbicara mengenai daki-mendaki tentunya seorang pendaki itu harus punya perlengkapan pendakian agar saat mendaki dia tidak menyusahkan dirinya sendiri dan orang lain. Minimal barang yang harus dimiliki oleh pendaki pemula adalah jaket khsusus pendaki. Itu dulu saja sudah cukup. Kalau belum bisa membeli banyak perlengkapan sebaiknya jangan memaksakan diri dan jangan menyusahkan diri sendiri. Untuk pemula kita bisa menyewa perlengkapannya karena sudah banyak sekali jasa penyewaan perlengkapan untuk mendaki gunung. So, jangan khawatir, walaupun belum punya perlengkapan kita masih bisa menyewanya.

Kembali lagi pada perlengkapan mendaki gunung, perlengkapan mendaki milik kedua Abang saya sudah bisa dibilang lumayan lengkap, tapi karena suka dipinjam kesana dan kesini biasanya para pendaki yang sudah mempunyai perlengkapan mendaki yang lengkap harus mengikhlaskan kalau barang yang dipinjam oleh temannya harus raib dengan alasan hilang atau tertinggal. Huhu. Tapi sebaiknya barang-barang pendakian itu harus disimpan dengan baik dan rapih. Karena harganya lumayan uhuy. Kalau mau dipinjamkan kepada teman tentunya harus pilih-pilih teman yang bisa di percaya dan bertanggung jawab. Nah kalau kita termasuk kedalam golongan orang-orang pinjam lovers, kita harus menjaga barang-barang yang kita pinjam dengan baik ya gaes.

Untuk sekarang, karena saya merasa mendaki gunung adalah hobi baru dan hobi yang harus terus berlanjut. sudah ada beberapa perlengkapan yang mulai dicicil. Hehe. Walaupun saya baru punya jaket dan sepatu. Sepatupun tidak beli alias dibelikan dari seseorang yang menantang saya untuk naik flying fox dibulan Agustus lalu. Kalau saya berani naik Flying Fox katanya dia bersedia memberikan saya apa saja. Akhirnya karena saya berani dan berhasil saya minta dia untuk membelikan saya sepatu gunung. Uhuy, mantap sekali kan… haha

Saat ini saya sudah mempunyai sepatu gunung dan jaket gunung, ibu saya pun sempat bertanya dengan nada sedikit marah katanya begini “emangnya kamu mau terus-terusan mendaki gunung? Pake segala beli sepatu dan jaketnya juga?”
“iya dong bu” jawab saya sambil senyum-senyum seraya minta restu atas hobi baru ini. Tapi jawaban ibu sungguh mengejutkan “Ya Allah, salah apa saya punya anak hobinya naik gunung semua” ujarnya.

Tapi meskipun begitu saya memberikan penjelasan kepada ibu bahwa hobi saya ini insha Allah aman dan tidak membahayakan karena saat mendaki tentunya saya akan pergi bersama orang-orang yang berpengalaman dan terpercaya. Saya pun memberikan penjelasan bahwa hobi naik gunung itu tidak akan dilakukan setiap hari dan hanya akan saya lakukan kalau ada yang mengajak dan kalau ada yang bayarin. Eh… hahah. bukan seperti itu sih, pokoknya saya berikan penjelasan kepada ibu saya bahwa dengan mendaki gunung saya bisa lebih mengenal alam dan mampu mensyukuri segala kebesaran Allah SWT atas segala sesuatu yang Dia ciptakan.

Siti Ayuni
30DWC day 29

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Flashback

Semakin bertambah umur,  hati ini semakin sensitif menghadapi hiruk pikuk kehidupan. Ketika sepi melanda, bayang-bayang tentang masalalu hadir dan teringat bahwa dulu diri ini pernah tidak diterima oleh sekelompok orang yang cara berpikirnya berbeda. Aku mungkin paling lemah diantara mereka semua. Saat begitu banyak cacian aku tidak dapat melakukan apa-apa. Hanya air mata yang bisa mengobati perihnya hati. Tapi saat merasa terluka dan tidak diterima, Tuhan mengirimkan aku seseorang yang ternyata membutuhkan aku untuk dikuatkan. Saat kita bersama kita merasa kuat. Saat kita terpisah kita merasa lemah. Tidak banyak orang yang bisa menerima sifatku yang kadang pemarah tapi kadang terlalu sensitif dan menangis tiba-tiba. Oleh sebab itu aku hanya memilih sedikit orang untuk aku kategorikan sebagai sahabat. Waktu aku di sekolah dasar, aku merasa di jauhi banyak orang karena sifatku. Aku mengikuti sebuah organisasi barulah aku merasa bahwa aku mempunyai teman. Tapi selepas dari itu aku teta

Lillahi ta'ala dalam Sholat

Assalamualaikum warahmatullaahi wabarakatuh Hari ini saya ingin bercerita sedikit mengenai sholat . Tadi subuh saya mendengar kultum di salah satu stasiun TV swasta, kira-kira pak Ustadz nya bilang begini " banyak orang yang melaksanakan sholat karena ingin mendekatkan diri kepada Allah. Tapi banyak juga orang yang melaksanakan sholat karena mereka ingin berlari dari Allah" Yang dimaksud melaksanakan sholat karena ingin berlari dari Allah disini adalah mereka yang mengerjakan sholatnya agar gugur kewajiban mereka sebagai orang muslim.  Dan mksdnya menjauh dari Allah adalah, ibadah yang mereka kerjakan tidak diniatkan " lillahi ta'ala" tapi hanya ingin disebut bahwa mereka Islam dan terbilang muslim yang taat (dimata manusia) yang melaksakan rukun Islam tanpa punya niat Lillahi ta'ala. Astagfirullah .... Seketika saya berpikir, saya termasuk kedalam golongan yang mana? Hati saya perih seketika. Jangan-jangan saya termasuk kedalam golongan orang yang mela

Wanita Penikmat Kopi

Hari ini ingin sedikit bercerita tentang seorang wanita yang baru saja saya kenal di awal Agustus tahun 2016 lalu. Beda usia dia kira-kira 4 tahun lebih muda dari pada saya. Kesan pertama saat pertama kali berjumpa cukup baik, pertemuan kami diawali dengan sebuah jabatan tangan dan ciri khas saya saat pertama kali bertemu dengan orang yang baru saya kenal “hai” atau “Halo”. Saat itu dia hanya membalas sapaan saya dengan senyuman. Saya berkenalan dengan dia karena saya dikenalkan oleh seorang teman yang hobi mendaki gunung, jadi saat itu kami bersama-sama mendaki gunung Prau selama 3 hari. Singkat cerita, setelah pendakian gunung berakhir pertemanan kami tidak ikut berakhir juga. Kami masih sering main bersama walau hanya sekedar berbincang dan memesan secangkir kopi. Mamay bercerita bahwa dia sangat suka dengan kopi. O iya, namanya adalah Nurul Humaira saya biasa memanggilnya Mamay. Jadi kali ini saya akan menceritakan tentang mengapa dan sejak kapan Mamay mulai menggemari kopi.