Di keritik karena tulisan saya kurang menarik? Saya tidak takut!
Menurut saya kritik dan saran itu penting untuk intropeksi dan mengetahui dimanakan letak kesalahan pada tulisan saya.
Pada kesempatan kali ini saya ingin membahas perlunya memperhatikan kalimat Prolog dan Epilog pada sebuah tulisan. Bagaimana menurut kalian apakah Prolog dan Epilog itu penting untuk di terapkan dalam sebuah tulisan?
Awalnya ada salah seorang sahabat yang bertanya mengenai apa yang dimaksud dengan Prolog dan Epilog. Seperti yang kita ketahui bahwa prolog adalah kalimat atau paragraph pembuka dari sebuah tulisan. Dan epilog adalah penutup dari sebuah tulisan. Simpelnya sih seperti itu.
Pada saat itu sahabat saya mengkritik tulisan saya yang berjudul “Positifkan Sugestimu!” dia mengatakan bahwa paragraph pertama pada tulisan saya lebih cocok sebagai epilog karena telah merangkum isi dari apa yang ingin disampaikan pada tulisan saya. Jadi sebagai pembaca sahabat saya bilang bahwa tulisan saya kurang menarik karena kalimat Prolognya lebih cocok menjadi kalimat Epilog.
Sahabat saya menyarankan menggunakan kalimat pertanyaan untuk membuat pembaca lebih tertarik untuk membaca tulisan saya. Karena pada saat itu dia mengkritik tulisan saya tentang sugsti jadi dia memberikan beberapa contoh kalimat yang bisa membuat seseorang lebih tertarik untuk membaca tulisan saya. Contoh kalimatnya adalah seperti kalimat Tanya atau kalimat yang mampu membuat seorang bertanya-tanya tentang apa yang akan di bahas pada tulisan tersebut.
Setelah selesai mengkritik tulisan saya. Saya memang merasa bahwa tulisan saya itu masih kurang terstruktur dari cara penulisannya. Saya sangat mengucapkan terima kasih karena dia bersedia untuk mengkritik dan memberikan saran terhadap tulisan saya.
Hampir 30 menit saling berdiskusi saya menyimpulkan bahwa prolog dan epilog itu harus di perhatikan dalam penyajian sebuah tulisan untuk menghadirkan informasi yang clear dan menarik untuk di baca.
Siti Ayuni
#30DWChari10 #Diskusi
Komentar
Posting Komentar