Bismillahirrahmanirrahim..
Sepulang bekerja saya ada janji untuk bertemu jam 14.00 dengan sahabat saya sebut saja mawar. Dia meminta kesediaan saya untuk menjadi saksi. Kali ini bukan saksi nikah atau saksi kriminal. Saya diminta menjadi saksi bahwa ada sahabat kita yang ingin menjadi mualaf. Masya Allah...
Dengan senang hati dan dengan rasa syukur saya bersedia menjadi saksi sahabat saya "bang Fulan" (nama disamarkan) untuk langkah awalnya menuju jalan yang insha Allah di ridhai Allah.
Jam 12.30 saya keluar kantor, matahari bersinar tapi sedikit malu-malu tertutup awan. Saya pikir hari ini tidak akan turun hujan tapi jam 13.00 saya tiba di kostan Mawar tiba-tiba hujan turun dengan deras disertai angin. Hati tak hentinya berzikir dan beristigfar sambil berdoa semoga ini adalah pertanda baik untuk saya, mawar dan bang fulan.
Jam 13.30 hujan masih saja belum berhenti, hati saya gelisah. Tapi bang fulan tetap tenang. Bang fulan sudah meminta 2 temannya juga untuk menjadi saksi pada hari ini. Jam 14.00 kita semua memaksakan untuk datang ke majelis tempat pengikraran dua kalimat syahadat dilangsungkan. Meskipun masih gerimis syahduh tapi kami semua tetap mendorong bang fulan untuk semangat. Bang fulan masih sangat tenang. Wajahnya terlihat begitu ikhlas untuk menyegerakan niat baiknya.
Kemudian kita semua sampai di majelis An-Nisa daerah Neglasari Tangerang bertemu dengan pak Ustadz Lili. Tapi pak ustadz bilang kita masih harus menunggu pak Haji (saya lupa namanya) karena beliau yg biasa membantu para mualaf mengucapkan dua kalimat syahadat. Sambil menunggu kami semua diminta menyiapkan berkas seperti foto 3x4 2 lembar, fotocopy KTP saksi dan fotocopy KTP bang fulan. Setelah menunggu pak haji yang tak kunjung datang hati saya dan mawar mulai gelisah khawatir bang fulan kecewa karena jam 5 bang fulan harus bekerja.
Singkat cerita, setelah pak haji datang dan membawa surat keterangan pindah agama dari KUA(aduh kalo denger kata KUA pengen cepet-cepet nikah aja 😅) dan semua berkas sebagai bukti sudah lengkap mulailah bang fulan di interogasi oleh pak haji. Apakah iklas masuk ke agama Islam, apakah ada tekanan masuk ke agama Islam? Bang fulan terlihat sedikit grogi karena memang awalnya bang fulan pindah agama karena ingin seiman dengan mawar. mereka sudah lama menjalin hubungan namun belum mendapat restu dari Ibu mawar karena fulan belum memeluk agama Islam. Tapi akhirnya fulan ikhlas dan dia jujur bahwa dia memang ingin memeluk agama Islam dengan begitu banyak alasan.
Pak haji menuntun fulan mengucap dua kalimat syahadat. "Ashadu a'la ilahha ilallah wa asyhaduana Muhammadarasulullah" diulang sebanyak 3 kali sampai si fulan hafal. Suasana mengharu biru, mawar hampir menangis, saya dan kedua saksi lainnya begitu bahagia menyaksikan fulan yang bersungguh-sungguh memperjuangkan cintanya untuk mawar.
Semoga bang fulan di berikan kemudahan di segala urusannya
Semoga jalan dan niat baiknya di Permudah oleh Allah SWT. Sekarang tugas saya dan mawar adalah menuntun bang fulan dan membantunya untuk melaksanakan kewajiban sholat lima waktu dan ibadah-ibadah lainnya. Walaupun mungkin ilmu agama saya belum terlalu matang. Tapi saya dan mawar bisa terus memberikan semangat kepada bang fulan untuk semangat belajar menuntut ilmu agama Islam. Pak ustadz Lili pun bersedia membantu bang fulan untuk mengaji dan belajar sholat lima waktu. Bang fulan di berikan jadwaln 1 Minggu 2 kali untuk belajar langsung dengan pak ustadz Lili. Masya Allah...
Luar biasa sekali pelajaran hari ini semoga saya tetap semangat untuk menuntut dan memperdalam tentang Agama Islam. 😊
Komentar
Posting Komentar