“tolong yah…” pinta laki-laki yang sudah tidak muda lagi sambil memberikan sebuah gunting kuku. Dia meminta aku untuk memotongkan kuku jari tanggannya.
“biasanya, Fitriya(anak bungsunya) yang potongin kuku saya. Karna sedang hamil dia jadi belum sempat kesini”
Aku mengambil gunting kuku dan mendekat kepadanya sambil memperhatikan jari jemarinya yang sudah keriput. Kuku-kukunya sudah panjang. Dia bilang kadang suka sakit jika digunakan untuk menggaruk. Aku tidak mengerti apa yang membuat kukunya sangat sulit di potong. Guntingnya yang tidak tajam atau kukunya yang terlalu tebal. Seksekali dia meledekku. Katanya aku ini lemah. Potong kuku kakek-kakek saja tidak bisa. Aku hanya tersenyum memandang matanya. Meski sudah tua dia masih sering bercanda.
Dia adalah kakekku, ayah dari ayahku. Umurnya kira-kira sudah 80 tahun lebih, aku tidak tahu umur spesifiknya yang jelas dia sudah sangat tua. Semenjak sakit beberapa bulan lalu kaki kirinya menciut yang menyebabkan dia sedikit kesulitan berjalan sekarang. Tapi tubuhnya tampak lebih gemuk. Karena semenjak sembuh dari sakit dia sangat lahap makan.
Dia pernah mengatakan kalau kakinya tidak sakit dia ingin sekali berjualan atau mencari pekerjaan agar tidak hanya diam di rumah. Sejak muda si kakek memang seorang yang pekerja keras hampir semua pekerjaan bisa beliau kerjakan. Pernah beternak, berdagang, pijat dan masih banyak lagi. Aku bangga dan malu, aku yang masih muda terkadang malas-malasan bekerja. Tapi beliau yang sudah tua saja berharap masih bisa bekerja. SALUT!
Senyumnya mirip sekali dengan senyuman almarhum ayah ku yang sudah meninggal 4 tahun lalu. Jika rindu kadang aku datang temui beliau untuk sekedar mampir atau berbincang ringan. Meski kadang pembicaraan kita tidak nyambung karena telinganya sudah sedikit kesulitan untuk mendengar, kadang harus sedikit mengeraskan suara jika ingin berbicara dengan dia. Tapi hal itu tetap saja tidak menghilangkan selera humornya yang tinggi.
Kakek masih senang bercanda dengan cucu dan cicitnya. Semoga beliau sehat selalu. Beliau pernah meminta aku untuk cepat-cepat menikah. Katanya takut umurnya tidak sampai. Karena pengganti wali nikah setelah ayahku adalah kakek. Aku hanya mengiyakan saja. Padahal dia tidak tahu kalau cucunya ini masih jomblo. Eh jomblo gak yah??. Hehe. Semoga beliau panjang umur dan bisa menyaksikan aku pakai toga kemudian menikah. Ihiw… kok ihiw sih aamiin maksudnya. Aamiin…
Siti Ayuni
#30DWC
Komentar
Posting Komentar