Langsung ke konten utama

MASA LALU? SIAPA TAKUT !

Masa lalu selalu menjadi topik yang menarik untuk diceritakan. Banyak orang yang beranggapan bahwa masa lalu hanya membuat kita tidak mampu melanjutkan hidup. Tapi semua itu tergantung dari bagaimana masing-masing individu menyikapinya. Jika kita membiarkan masa lalu sebagai penghalang untuk menggapai masa depan, maka yang terjadi adalah kehidupan yang tidak tenang dan gelisah karena bayang-bayang masa lalu yang kelam.

Namun jika kita memaafkan masa lalu yang kelam dan mencoba menata masa yang akan datang dengan pikiran yang positif dan hati yang damai, maka yang terjadi adalah kehidupan yang insha Allah bisa berjalan dengan tenang tanpa perlu memikirkan bayang-bayang kehidupan yang kelam.

Cukuplah masa lalu yang kelam menjadi sebuah pelajaran untuk kita menjadi pribadi yang lebih baik lagi dan berjanji pada diri sendiri untuk tidak melakukan kesalahan yang sama. Maafkan diri kita, maafkan masa lalu kita dan berterimakasih-lah pada masa lalu karena telah menghantarkan kita kepada kehidupan yang lebih baik. Tidak perlu mengusik siapapun dan tidak perlu mencari keburukan siapapun yang sempat menjadi bagian dari masa lalu mu. Cukuplah maafkan dan doakan agar mereka selalu berada dalam kebaikan.

Buka lembar kehidupan baru dan sambutlah kehidupan dengan hati dan pikiran yang positif.

Salam masa lalu. Saya tidak takut. :D

Siti Ayuni

#30DWC day 23

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Flashback

Semakin bertambah umur,  hati ini semakin sensitif menghadapi hiruk pikuk kehidupan. Ketika sepi melanda, bayang-bayang tentang masalalu hadir dan teringat bahwa dulu diri ini pernah tidak diterima oleh sekelompok orang yang cara berpikirnya berbeda. Aku mungkin paling lemah diantara mereka semua. Saat begitu banyak cacian aku tidak dapat melakukan apa-apa. Hanya air mata yang bisa mengobati perihnya hati. Tapi saat merasa terluka dan tidak diterima, Tuhan mengirimkan aku seseorang yang ternyata membutuhkan aku untuk dikuatkan. Saat kita bersama kita merasa kuat. Saat kita terpisah kita merasa lemah. Tidak banyak orang yang bisa menerima sifatku yang kadang pemarah tapi kadang terlalu sensitif dan menangis tiba-tiba. Oleh sebab itu aku hanya memilih sedikit orang untuk aku kategorikan sebagai sahabat. Waktu aku di sekolah dasar, aku merasa di jauhi banyak orang karena sifatku. Aku mengikuti sebuah organisasi barulah aku merasa bahwa aku mempunyai teman. Tapi selepas dari itu aku teta

Lillahi ta'ala dalam Sholat

Assalamualaikum warahmatullaahi wabarakatuh Hari ini saya ingin bercerita sedikit mengenai sholat . Tadi subuh saya mendengar kultum di salah satu stasiun TV swasta, kira-kira pak Ustadz nya bilang begini " banyak orang yang melaksanakan sholat karena ingin mendekatkan diri kepada Allah. Tapi banyak juga orang yang melaksanakan sholat karena mereka ingin berlari dari Allah" Yang dimaksud melaksanakan sholat karena ingin berlari dari Allah disini adalah mereka yang mengerjakan sholatnya agar gugur kewajiban mereka sebagai orang muslim.  Dan mksdnya menjauh dari Allah adalah, ibadah yang mereka kerjakan tidak diniatkan " lillahi ta'ala" tapi hanya ingin disebut bahwa mereka Islam dan terbilang muslim yang taat (dimata manusia) yang melaksakan rukun Islam tanpa punya niat Lillahi ta'ala. Astagfirullah .... Seketika saya berpikir, saya termasuk kedalam golongan yang mana? Hati saya perih seketika. Jangan-jangan saya termasuk kedalam golongan orang yang mela

Wanita Penikmat Kopi

Hari ini ingin sedikit bercerita tentang seorang wanita yang baru saja saya kenal di awal Agustus tahun 2016 lalu. Beda usia dia kira-kira 4 tahun lebih muda dari pada saya. Kesan pertama saat pertama kali berjumpa cukup baik, pertemuan kami diawali dengan sebuah jabatan tangan dan ciri khas saya saat pertama kali bertemu dengan orang yang baru saya kenal “hai” atau “Halo”. Saat itu dia hanya membalas sapaan saya dengan senyuman. Saya berkenalan dengan dia karena saya dikenalkan oleh seorang teman yang hobi mendaki gunung, jadi saat itu kami bersama-sama mendaki gunung Prau selama 3 hari. Singkat cerita, setelah pendakian gunung berakhir pertemanan kami tidak ikut berakhir juga. Kami masih sering main bersama walau hanya sekedar berbincang dan memesan secangkir kopi. Mamay bercerita bahwa dia sangat suka dengan kopi. O iya, namanya adalah Nurul Humaira saya biasa memanggilnya Mamay. Jadi kali ini saya akan menceritakan tentang mengapa dan sejak kapan Mamay mulai menggemari kopi.